JAKARTA, NEUMEDIA.ID – Pemerintah mengurangi alokasi pupuk bersubsidi hingga 50 persen pada awal 2024. Jumlahnya dari 9,55 juta ton menjadi 4,7 juta ton.
Pengurangan alokasi pupuk bersubsidi tersebut sebagai dampak dari kondisi global. Pertama, ketidakpastian ekonomi yang mengakibatkan krisis pangan, keuangan, dan energi karena pandemi Covid-19 di banyak negara.
Faktor kedua karena terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022. Perang ini mengakibatkan ekonomi dunia tidak menentu. Apalagi, Rusia dan Ukranina merupakan negara penghasil bahan baku pupuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga : Harga Pupuk Nonsubdisi Dikorting 40 Persen
Dengan kondisi seperti ini, anggota Komisi IV DPR RI Hanan A. Rozak menilai berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi hingga 50 persen akan mengakibatkan target produksi beras sebanyak 32 juta ton pada tahun ini sulit tercapai.
Politikus Partai Golkar ini juga mengungkap faktor lain yang berpotensi menghambat pencapaian target produksi beras. Hal itu adalah berlangsungnya El Nino yang dapat mengakibatkan gagal panen.
Oleh karena itu, Hanan menyarankan adanya refocusing anggaran untuk menambah subsidi pupuk. Selain itu, dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan petani yang tidak terjangkau.
Baca Juga : Melalui Pupuk Indonesia, Pemerintah Jamin Ketersediaan Pupuk untuk Petani
“Seperti terkait infrastruktur pertanian, perbaikan tata air mikro dan mesin pertanian,” kata Hanan dikutip dari laman resmi DPR RI, Kamis (14/3/2024).
Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR RI Anggia Erma Rini menambahkan bahwa pihaknya mendukung pengembalian alokasi pupuk menjadi 9,55 ton tahun ini.
“Dengan catatan pengawasan dalam penyaluran dan pendistribusiannya harus ditingkatkan sehingga tidak terjadi penyelewenangan,” ujarnya saat membacakan hasil kesimpulan Rapat Kerja Komisi IV bersama Menteri Pertanian di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Baca Juga : Kunjungi Wilayah Madiun, Ini Kegiatan Jokowi yang Didampingi Prabowo
Dukungan tersebut untuk menuntaskan target produksi beras sebanyak 32 juta ton pada tahun 2024.
Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan penambahan subsidi pupuk dengan alokasi anggaran sebanyak Rp14 triliun. Uang sebanyak itu untuk menutup kekurangan pupuk yang dibutuhkan petani. Namun, realisasinya masih menunggu persetujuan dari DPR RI. (*/ofi)
Editor : Nofika D. Nugroho
Sumber Berita : Parlementaria