PACITAN, NEUMEDIA.ID – Mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri masih menjadi pilihan sejumlah warga. Salah satu pemicunya, mereka mengalami depresi atas permasalahan hidup yang dialami.
Hal ini seperti yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Tiga warga di kabupaten tersebut nekat gantung diri dalam rentang waktu sepekan terakhir. Kamis (7/3/2024), tubuh dua warga Kecamatan Arjosari ditemukan menggantung dengan seutas tali.
Selang empat hari kemudian atau Senin (11/3/2024) kemarin, kasus serupa terjadi di Kecamatan Tegalombo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga : Hindari Jenis Makanan Ini Saat Berbuka Puasa, Biar Perut Nggak Mules
Kapolsek Tegalombo Iptu Fatchur Rahman mengatakan bahwa penyebab salah seorang warga itu nekat bunuh diri diduga karena merasa putus asa atas sakit menahun yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Sementara itu, jumlah kasus bunuh diri yang terjadi selama 2023 di Pacitan tercatat sebanyak 11 kasus. Jumlah itu lebih sedikit dibanding tahun 2022 yang tercatat 16 kasus. Data tersebut berdasarkan jumlah kasus yang dilaporkan ke Polres Pacitan.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD dr Darsono Pacitan dr Endang Soekartiningsih Sp.Kj,M,Sc mengatakan bahwa bunuh diri yang didorong karena depresi biasanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki kepribadian tidak matang.
Adapun faktor penyebab depresi di Pacitan, seperti kondisi sosial ekonomi atau miskin, perubahan sosial, sakit menahun. Kemudian, kurangnya kedekatan antar keluarga menjadi faktor terbanyak orang depresi atau putus asa.
“Pasien saya rata rata keputusasaan, kondisi fisik lemah, penyakit kronis, skizofrenia, putus asa karena ekonomi,” ungkapnya.
Baca Juga : Satu Keluarga Terjun dari Apartemen di Penjaringan, Sempat Saling Cium Kening
Orang yang punya niatan bunuh diri, dikatakannya sudah berada pada kondisi yang akut dan memiliki tindakan yang agresif untuk bunuh diri. Bila keadaan ini mulai terjadi, disarankan untuk segera konsultasi ke psikiater karena termasuk gangguan jiwa berat.
“Baru ide untuk keinginan bunuh diri itu sudah harus ada warning, karena ide ini gejala gangguan depresi jadi segera ke psikiater, kita akan bantu konseling, psikoterapi dengan obat obatan banyak membantu fase membaik,”ujar Endang.
Ni made Dyah Rinawardhani Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah dr.Darsono Pacitan mengatakan bunuh diri merupakan permasalahan yang tidak bisa diabaikan. “Kalau orang sudah punya kepikiran untuk bunuh diri pasti sudah mengalami gangguan jiwa,”ucapnya.
Karena kalau orang yang sehat jiwa tidak akan punya pikiran untuk bunuh diri apalagi sampai benar- benar bunuh diri.
“Orang punya pikiran bunuh diri biasanya karena ia merasa tidak memiliki harapan hidup dan tidak tau cara menyelesaikan masalahnya sehingga menimbulkan depresi yang membuatnya melakukan tindakan impulsif dengan mengikuti kata hati yang negatif,”ucapnya. (*/ofi)
Editor : Nofika D. Nugroho
Sumber Berita : Artikel kolaborasi neumedia.id dan grindulu FM