MADIUN, NEUMEDIA.ID – Komisi D DPRD Kabupaten Madiun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Jembatan Wungu untuk mengecek progres proyek yang dibiayai melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sidak ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D, Lely Hardyarini dari Partai Gerindra, yang menekankan pentingnya kualitas serta unsur estetika dalam pembangunan jembatan tersebut.
Menurut Lely, sidak ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal dan memiliki kualitas yang baik. “Kami meninjau pelaksanaan kegiatan ini karena berkaitan dengan kebencanaan. Kami berharap dengan penggunaan dana BTT yang cukup besar, hasilnya juga maksimal dan bisa mengurangi risiko banjir,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari hasil tinjauan lapangan, Lely menyebut bahwa progres proyek tergolong baik. “Saya melihat hasilnya lumayan bagus. Kami berharap pengerjaan ini sesuai dengan harapan dan tidak asal-asalan, karena kondisi di bawah jembatan sering terdampak banjir,” tambahnya.
Di tempat yang sama, anggota komisi D, Djoko Setijono menegaskan bahwa pembangunan ini harus selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas. “Kontrak pekerjaan ini sampai 6 Maret, dan dari progres yang ada, saya kira waktunya cukup dan tidak akan molor. Meskipun proyek ini menggunakan mekanisme penunjukan langsung karena kondisi darurat, kualitas tetap harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Selain kualitas, politisi PKB itu juga menyoroti aspek estetika jembatan yang berdekatan dengan wilayah perkotaan. “Kami berharap ada unsur keindahan, khususnya pada bagian sayap jembatan. Ini penting karena jembatan ini merupakan salah satu pintu masuk ke Kabupaten Madiun, sehingga perlu memberikan kesan yang baik,” jelasnya.
Terkait evaluasi secara keseluruhan, Djoko menyatakan bahwa Komisi D cukup puas dengan progres yang ada. “Saat ini tidak ada kendala yang berarti. Tinggal penguatan dan pengaspalan, yang kami harap dapat selesai tepat waktu. Mengingat anggaran kita terbatas, semoga ke depan tidak ada lagi bencana yang memerlukan dana tambahan,” pungkasnya.
Selain Jembatan Wungu, Djoko juga mengungkapkan bahwa masih ada tiga jembatan lain di Kabupaten Madiun yang mengalami kerusakan. Ia berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah strategis untuk perbaikan infrastruktur tersebut demi kelancaran mobilitas warga. (ant/red/adv)