MADIUN, NEUMEDIA.ID – Harapan warga Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun untuk memiliki jembatan yang layak akhirnya terwujud. Setelah lima tahun terbengkalai, jembatan yang menjadi penghubung vital aktivitas warga ini dipastikan akan dibangun pada 2025 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Madiun.
Proyek pembangunan ini menjadi salah satu program prioritas pasangan Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi (Harmonis), yang unggul dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2024 berdasarkan hasil real count internal. Komitmen tersebut tetap diwujudkan meskipun pasangan Harmonis hanya memperoleh sedikit suara di Desa Klumutan.
Dari 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Klumutan, pasangan Harmonis hanya unggul tipis di tiga TPS. Bahkan, di TPS 12, pasangan Madiun Menyala meraih 330 suara, jauh di atas Harmonis yang hanya mendapat 84 suara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, Hari Wuryanto, menegaskan bahwa infrastruktur seperti jembatan Desa Klumutan tetap menjadi prioritas pembangunan. Hal ini juga pernah ia sampaikan dalam debat Pilkada sesi ketiga.
“Jembatan Desa Klumutan adalah salah satu skala prioritas kami. Selain itu, pembangunan Pasar Dungus juga akan segera direalisasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat,” kata Hari Wuryanto, kala itu.
Kepastian pembangunan jembatan ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Gunawi. Ia menyebut bahwa anggaran sebesar Rp10,7 miliar telah dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) tahun 2025.
“Sudah kami masukkan ke APBD 2025, dan alokasinya sekitar Rp10,7 miliar. Kami berharap prosesnya berjalan lancar sesuai rencana,” ungkap Gunawi, Senin (2/12/2024).
Selama bertahun-tahun, kondisi jembatan Desa Klumutan menjadi keluhan utama warga. Proposal dana hibah yang diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak membuahkan hasil. Sementara itu, kondisi jembatan terus memburuk, sehingga hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan risiko tinggi.
Agus, salah satu warga setempat, menyampaikan bahwa kondisi jembatan saat ini sangat memprihatinkan. “Bagian timur jembatan yang amblas hanya diberi penyangga besi. Tapi kekuatannya tidak meyakinkan, apalagi saat hujan. Tanahnya bisa saja bergerak dan itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Ia juga mengisahkan sebuah insiden di mana mobil terperosok saat melintasi jembatan. “Sudah ada papan peringatan, tapi tetap saja ada yang terjebak. Warga akhirnya bergotong royong untuk mengevakuasi mobil tersebut,” tambahnya.
Dengan rencana pembangunan ini, warga Desa Klumutan kini memiliki harapan besar untuk perbaikan aksesibilitas dan peningkatan perekonomian desa.
Langkah Hari Wuryanto dan Dinas PUPR ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen seorang pemimpin bukan hanya soal perolehan suara, tetapi juga tentang mewujudkan pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Pembangunan jembatan Desa Klumutan tidak hanya akan menghubungkan wilayah, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi desa. Warga kini menantikan realisasi proyek ini sebagai jawaban atas kebutuhan infrastruktur yang mendesak. (ant/red)