Ilustrasi kebakaran lahan. Foto : Freepik.com |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
NEUMEDIA.ID, MADIUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mewaspadai kebakaran hutan dan lahan yang potensinya meningkat saat musim kemarau ini. Apalagi, masanya panjang seiring dengan anomali cuaca dampak dari El Nino yang puncaknya diprediksi pada Agustus hingga September mendatang.
“Karena sebagian wilayah kita (Kabupaten Madiun) di kawasan hutan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD setempat Muhammad Zahrowi, Kamis, 20 Juli 2023. Ia lantas merinci beberapa kecamatan yang memiliki wilayah hutan. Ini seperti Saradan, Gemarang, Kare, Wungu, Dagangan, Dolopo, Wonoasri, dan Pilangkenceng. “Maka, kami di BPBD, jajaran dan relawan menjaga kesiapsiagaan,” ucap mantan Camat Dagangan ini. Selain potensi kebakaran hutan dan lahan, pihak BPBD juga mengantisipasi kemungkinan krisis air bersih. Meski pada umumnya hal tersebut jarang terjadi, namun warga dihimbau untuk menggunakan sumber daya air lebih efektif dan sesuai kebutuhan. “Selama ini yang terjadi hanya berkurangnya debit air, kalau sampai krisis air bersih secara massal belum ada kejadian,” ujarnya. Adapun titik-titik yang berpotensi mengalami penurunan debit air bersih, seperti Kecamatan Kare, Dagangan, Gemarang, dan Saradan. Di sisi lain, musim kemarau yang diperiksi berlangsung lama ini juga berdampak pada bidang pertanian. Sebagian tanaman padi petani terserang hama jamur oncom. Akibatnya, jumlah panennya menurun, yakni dari 9 kuintal hingga 1 ton rata-rata per 1.400 meter persegi menjadi 7-9 kuintal. (ofi) |