NEUMEDIA.ID, MADIUN – Perum Bulog Cabang Madiun menyatakan bahwa pasokan beras untuk program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) masih berlimpah. Jumlahnya dipastikan dapat memenuhi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Namun demikian, Pimpinan Cabang Perum Bulog Madiun Rizal Prasija Sukma Adijaya mengatakan bahwa proses penyaluran beras SPHP belum dijalankan lagi. Sebab, penataan mekanisme distribusi ulang sedang dilakukan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Oleh karena itu, Rizal membantah terjadinya kelangkaan atau kekosongan beras SPHP di pasaran selama dua pekan terakhir. Tepatnya, saat sebelum dan sesudah Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini, kami bersama pihak terkait masih melakukan penataan sistem mekanisme kembali atas distribusi beras (SPHP),” ujarnya, Senin (19/2/2024).
Penataan distribusi beras SPHP itu di antaranya tentang evaluasi volume, menambah jumlah outlet, dan penetapan kuota maksimal dua ton.
Rizal menegaskan bahwa selama ini tidak ada penimbunan beras. Namun, untuk pendistribusiannya belum bisa dilakukan kembali lantaran masih proses penataan ulang mekanisme.
“Kami tidak menimbun beras, akan tetapi seperti yang saya sampaikan. Saat ini, masih mengatur proses distribusi sistemnya sehingga jika semua beres maka, kami akan segera menyalurkan beras SPHP,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pasokan beras untuk program SPHP di pasaran Kabupaten Madiun, Jawa Timur langka pasca pencoblosan Pemilu 2024. Bahkan, di Pasar Pagotan, Kecamatan Geger, komoditas tersebut kosong sejak beberapa hari terakhir.
Sringatun, salah seorang pemilik toko kelontong yang salah satunya menjual beras SPHP mengatakan bahwa kekosongan tersebut berlangsung sekitar dua pekan terakhir. Musababnya, pihak Perum Bulog tak kunjung melakukan droping beras SPHP hingga Minggu (18/2/2024). (*/ofi)