MADIUN, NEUMEDIA.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun memperingati Hari Ibu dengan cara berbeda sekaligus mendukung penguatan ekonomi lokal selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Melalui kegiatan bertajuk Sapa Pelanggan, KAI Daop 7 menggelar peragaan busana Fashion Batik dan membuka Bazar UMKM di Stasiun Madiun, Rabu (24/12/2025).
Kegiatan ini mengusung semangat apresiasi terhadap peran perempuan, khususnya ibu, sekaligus menjadi wujud komitmen KAI dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Suasana Stasiun Madiun tampak semarak dengan peragaan busana batik hasil karya pengrajin lokal dari WMH Batik Kota Madiun dan Byakti Batik asal Caruban.
Peragaan busana tersebut tidak hanya menjadi hiburan bagi para penumpang, tetapi juga sarana promosi kekayaan budaya daerah yang dihadirkan langsung di ruang publik stasiun. KAI Daop 7 menilai kolaborasi dengan pengrajin lokal menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan batik Madiun kepada masyarakat luas, khususnya pengguna jasa kereta api.
Dalam kesempatan yang sama, jajaran manajemen KAI Daop 7 Madiun turun langsung menyapa pelanggan, baik di ruang tunggu maupun di dalam rangkaian kereta. Selain menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu, manajemen juga membagikan bunga serta suvenir khas KAI sebagai bentuk apresiasi kepada para ibu yang bepergian menggunakan moda transportasi kereta api.
Vice President Daop 7 Madiun, Ali Afandi, mengatakan bahwa peringatan Hari Ibu yang bertepatan dengan momentum Angkutan Nataru dimanfaatkan KAI untuk mempererat hubungan emosional dengan pelanggan melalui pelayanan yang lebih personal dan humanis.
“Melalui kegiatan Sapa Pelanggan, Fashion Batik, dan Bazar UMKM ini, kami ingin berbagi kebahagiaan serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para ibu. Peran ibu sangat luar biasa, dan kami berharap kehadiran KAI, didukung pengrajin batik lokal, mampu menghadirkan pengalaman perjalanan yang berkesan,” ujar Ali.
Tak hanya itu, KAI Daop 7 juga membuka Bazar UMKM di area stasiun sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pergerakan ekonomi kreatif daerah selama masa Nataru. Sebanyak 10 tenant dilibatkan, terdiri dari lima UMKM binaan KAI dan lima UMKM binaan Pemerintah Kota Madiun. Produk yang ditawarkan beragam, mulai dari jamu, kopi, hingga aneka oleh-oleh khas Madiun.
Momentum ini juga dimanfaatkan manajemen Daop 7 Madiun untuk berdialog langsung dengan pelanggan, mendengarkan masukan, serta menjaring saran sebagai bahan evaluasi peningkatan layanan ke depan.
“KAI Daop 7 Madiun berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami ingin setiap perjalanan dengan kereta api menjadi pengalaman yang hangat bagi keluarga Indonesia,” pungkas Ali. (*/ant/red)






