MADIUN, NEUMEDIA.ID – Suasana kebanggaan menyelimuti Universitas Merdeka (Unmer) Madiun, saat Prof. Dr. Ir. Wuye Ria Andayanie, M.P, meraih status Guru Besar Fakultas Pertanian. Pengukuhan berlangsung di aula Bhirawa Anoraga Unmer Madiun pada Kamis (7/3/2024), dengan kehadiran Rektor, Senat, dan seluruh civitas akademika Unmer Madiun.
Rektor Unmer Madiun, Dr. Ir. Luluk Sulistiyo Budi, M.P, menyampaikan kebanggaannya terhadap prestasi gemilang ini. Dalam lima tahun terakhir, Prof. Wuye menjadi dosen ketiga Unmer Madiun yang meraih predikat guru besar, sebuah pencapaian luar biasa di dunia akademis.
Luluk Sulistyo Budi menjelaskan bahwa perjalanan menuju gelar guru besar tidaklah mudah, dan Prof. Wuye berhasil menyelesaikan kebutuhan kredit poin guru besar selama 13 tahun. Tidak hanya itu, dua dosen lainnya dari fakultas hukum dan ekonomi Unmer Madiun juga tengah melangkah menuju puncak kepakaran ini, diharapkan segera bergabung dalam deretan guru besar pada akhir 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kualitas perguruan tinggi semakin bersinar dengan kehadiran guru besar. Mereka adalah pilar utama dengan kompetensi tinggi di bidang ilmu masing-masing,” ungkap Rektor, menekankan pentingnya peran guru besar dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Sambil memberikan wawasan ilmiahnya, Prof. Wuye turut berbagi pemahaman tentang permasalahan serius dalam pertanian, seperti mozaik virus pada tanaman kedelai. Ilmu ini diharapkan tidak hanya memberdayakan akademisi, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi para petani dalam menghadapi tantangan produksi kedelai.
Dalam ekspresi kegembiraannya, Prof. Wuye mengungkapkan perasaan campur aduk antara senang dan terharu. Perjalanan panjangnya dalam dunia akademis, dari meraih gelar sarjana hingga menjadi Guru Besar, memberikan inspirasi yang luar biasa.
“Perasaannya, antara senang dan terharu. Karena memang perjuangannya tidak mudah”, kata Prof Wuye.
Prof. Wuye mengaku dirinya mendapat gelar sarjana Pertanian tahun 1984, menyelesaikan Pascasarjana (S2) tahun 1994 dan Program Doktor pada Program Studi Fitopatologi di UGM tahun 2011.
Dengan harapan besar, Prof. Wuye ingin ilmunya memberi motivasi kepada para petani untuk meningkatkan produksi kedelai, mengurangi impor, dan mengatasi ancaman serius seperti mozaik virus. Sebuah tonggak bersejarah yang diharapkan menjadi dorongan bagi perkembangan ilmu dan pertanian di Indonesia.
“Untuk masyarakat, harapannya akan memberi motivasi kepada para petani untuk menanam kedelai lagi untuk mengurangi impor kedelai”, ungkapnya. (ant/ofi)
Editor : Nofika Dian Nugroho