MADIUN, NEUMEDIA.ID – Suasana di SDN Bukur 02 Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun terasa berbeda. Di sela jam belajar, sejumlah siswa tampak sibuk menyiram tanaman, mencabut rumput liar, dan menata pot di kebun kecil di sudut sekolah. Mereka tertawa, bercakap, dan sesekali berdebat ringan soal siapa yang lebih rajin menyiram.
Inilah kebun sayuran SDN Bukur 02 — salah satu program unggulan sekolah yang kini menjadi sorotan karena dinilai berhasil menumbuhkan kepedulian lingkungan di kalangan siswa. Melalui kebun ini, murid tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga belajar langsung dari alam tentang tanggung jawab, ketekunan, dan cinta lingkungan.
“Anak-anak sangat antusias. Mereka belajar menanam, menyiram, bahkan memberi nama pada setiap tanaman yang mereka rawat,” ujar Kepala SDN Bukur 02, Heny Erawati, S.Pd.
Kebun sayuran ini bukan sekadar penghias halaman sekolah. Di balik hijaunya daun kangkung, cabai, dan tomat, tersimpan konsep pembelajaran kontekstual yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan nilai karakter. Dari sini, siswa belajar sains melalui proses tumbuh tanaman, matematika lewat pengukuran tinggi batang, hingga pendidikan karakter lewat kerja sama menjaga kebun.
Menurut Heny, suasana sekolah kini jauh lebih sejuk dan hidup. “Udara jadi lebih bersih, murid lebih aktif dan gembira. Guru pun punya sumber belajar baru yang menarik dan menyenangkan,” tuturnya.
Tak hanya berhenti di sana, hasil panen kebun sekolah dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran tematik dan program green living. Sayur-mayur segar digunakan dalam kegiatan Makan Sehat dan Bergizi, sementara tanaman obat seperti jahe, kunyit, dan serai diolah menjadi minuman herbal sederhana yang diberi nama ‘Senjaku Manis’ — singkatan dari Sereh, Jahe, Laos, Kunyit, dan Kayu Manis.
Menariknya, hasil panen tidak hanya dikonsumsi siswa dan guru, tetapi juga dibagikan kepada wali murid serta warga sekitar sekolah.
Program ini lahir dari hasil musyawarah antara guru, murid, dan komite sekolah. Lahan kosong diubah menjadi bedengan kecil, lalu para siswa menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman hias dengan semangat gotong royong.
“Kegiatan ini dilakukan dengan rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Kami ingin anak-anak tidak hanya menanam tanaman, tapi juga menanam nilai kehidupan — kerja keras, peduli, dan bersyukur atas ciptaan Tuhan,” pungkas Heny.
Melalui kebun sayuran ini, SDN Bukur 02 Jiwan membuktikan bahwa mewujudkan Sekolah Adiwiyata bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata untuk melestarikan lingkungan sejak dini. (*)






