Perlintasan sebidang kereta api tanpa palang pintu di Desa Bancong,
Kecamatan Wonoasari, Kabupaten Madiun,
Jawa Timur. Foto: Neumedia.id/Nofika D.Nugroho ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT
NEUMEDIA.ID, MADIUN – Sebanyak
empat kereta api dari Jakarta menuju Jawa Timur yang melintasi wilayah PT KAI
(Persero) Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan perjalanan. Gangguan ini dampak
dari anjoknya lokomotif kereta api Jayakarta setelah tertemper forklift di Cikarang,
Bekasi, Jumat (29/9/2023) petang.
Manajer Humar PT KAI Daop 7
Madiun Supriyanto mengatakan bahwa berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh
petugas pusat pengendali, keterlambatan perjalanan kereta api itu berkisar
antara 45 hingga 190 menit.
Adapun rinciannya, kereta
Gajayana dengan rute Stasiun Gambir – Malang yang telat 45 menit. Kemudian,
kereta Gajayana rute Pasarsenen – Surabaya terlambat 190 menit, kereta Majapahit
rute Pasarsenen – Malang terlambat 66 menit. Juga, kereta Singasari rute Pasar
Senen – Blitar yang terlambat 110 menit.
Karena keterlambatan perjalanan kereta tersebut, Supriyanto
mengucapkan permintaan maaf kepada para pelanggan yang terdampak insiden
tersebut. Sebagai bentuk kompensasi, pihak PT KAI memberikan service recovery
berupa Minuman dan makanan ringan kepada meraka yang perjalanannya terganggu.
“KAI memohon maaf kepada
seluruh pelanggan kereta api atas keterlambatan perjalanan KA yang memasuki
wilayah Daop 7 Madiun,” ujar Supriyanto dalam keterangannya.
Ia melanjutkan, PT KAI juga menghimbau masyarakat pengguna
kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang KA untuk selalu berhati-hati. Dalam
UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114 menyebutkan bahwa pengguna jalan wajib
mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih
dahulu melintas rel.
“Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran
optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang
dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna
jalan juga selamat sampai di tempat tujuan,” jelas Supriyanto.
Perlu diketahui, anjloknya lokomotif kereta Jayakarta rute
Stasiun Pasar Senen – Surabaya Gubeng terjadi di jalur perlintasan langsung
(JPL) tidak terjaga di KM 53+0 antara Stasiun Lemahbang – Stasiun Kedungkedeh wilayah
Daop 1 Jakarta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (ofi)
|