WFH Bagi ASN di Jakarta, Begini Respon Pakar dan Pegiat

- Editorial Team

Kamis, 24 Agustus 2023 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Ilustrasi polusi udara. Foto:Freepik.com


ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

NEUMEDIA.ID
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapan work
from home
(WFH) bagi 50 persen pegawainya sebagai dampak dari polusi udara
yang semakin akut. Kebijakan yang diklaim untuk menurunkan tingkat polusi udara
itu mulai berlaku sejak Senin, 21 Agustus 2023.


Penerapan WFH menuai respon dari Corie
Indria Prasasti, Pakar Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Sebaiknya, menurut dia, sebelum
kebijakan itu diterapkan perlu mengetahui sumber dan penyebab polusi udara di
Jakarta terlebih dulu.


“Apakah
benar dari transportasi? Atau bisa jadi dari industri atau bahkan sumber lain
dari luar wilayah tersebut,” ujar Corie dalam dikutip Neumedia.id, Kamis, 24 Agustus 2023.


Selain itu, jenis-jenis polutan juga
perlu diketahui lebih dulu. Ini seperti partikulat, gas, atau bentuk lainnya.
Tak kalah pentingnya,  kadar dan batas
normal polutan juga sangat penting untuk diperhatikan.


“Harus diketahui pula jenis polutan
apa yang sudah melebihi batas seharusnya, apakah yang berbentuk partikulat
seperti PM 2.5 atau PM 10, gas seperti SOx, NOx, CO, atau justru dalam bentuk
yang lain,” ujar Dosen FKM UNAIR itu.


Apabila telah benar-benar mengetahui
akar dan sumber penyebab polusi udara, maka mengembalikan kualitas udara bersih
di Kota Jakarta bukanlah hal yang mustahil.Jika memang penyebab polusi udara di
Jakarta adalah akibat sektor transportasi, maka keputusan WFH bagi para ASN
akan sangat membantu dalam menurunkan polusi udara.


Namun, WFH jadi tidak efektif jika sumber
polusi yang sebenarnya bukanlah berasal dari sektor transportasi. Jika hal itu
terjadi, kata Corie, pemerintah perlu menambahkan kebijakan lain yang
tentunya  menyesuaikan dengan pemicu utama polusi udara tersebut.


“Tetapi jika ternyata yang lebih
dominan dari sumber lain di luar transportasi maka tentunya harus ditambahkan
kebijakan lain yang dapat menekan pencemaran tersebut,” tegasnya.


Sementara itu, Direktur Eksekutif Komite
Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menilai kebijakan WFH tidak
akan efektif untuk mengurangi pencemaran udara di Jakarta.


“Kalau mau menyelesaikan masalah pencemaran, tutuplah keran
sumber emisinya. Intinya di knalpot, cerobong pabrik, cerobong PLTU. Dari
kita-kita kalau yang punya kompor di rumah, lebih bijak aja menggunakannya,” jelas
dia
. (**/ofi)

Diolah dari berbagai sumber

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tomat, Si Merah Segar dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh
Indosat Hadirkan Promo dan Kejutan Spesial di Hari Pelanggan Nasional 2025
Tri dan 1.000 Guru Foundation Salurkan 1.000 Router ke Sekolah Terpencil Lewat Program Sedekah Kuota
Buah Manis Pendekatan Humanis TNI, Satu Lagi Anggota OPM Kembali ke Pangkuan NKRI
Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia, Selamat Jalan Sang Legenda!
Megawati Tunda Kepala Daerah PDIP Ikuti Retret, Begini Respon Budiman Sudjatmiko
Aktivis HAM Haris Azhar Kawal Gugatan Warga Ponorogo terhadap BRI
Isu Elit Partai Diduga Punya Simpanan Waria Jadi Sorotan, Muncul Inisial AW

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Sadarestuwati Salurkan Bantuan PIP kepada Dua SD di Mejayan: Ingatkan Orang Tua Tak Salahgunakan Dana

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:07 WIB

Wujudkan Kabupaten Madiun Bersahaja, Pemkab Mantapkan Tata Kelola Pemerintahan Lewat Workshop GRC 2025

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:18 WIB

KAI Daop 7 Madiun Tutup Perlintasan Liar di Jalur Talun–Garum

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Harga Tomat Anjlok, Pemkab Madiun Siapkan Skema Serapan Panen Petani Kare

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:12 WIB

Tomat, Si Merah Segar dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:14 WIB

Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun Tolak Permohonan Ganti Kelamin 

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Stigma Madiun PKI Salah Besar, Bupati: Kami Justru Korban Pemberontakan 

Rabu, 1 Oktober 2025 - 08:12 WIB

KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan TJSL Rp227 Juta untuk Pesantren dan Panti Asuhan

Berita Terbaru

Jawa Timur

KAI Daop 7 Madiun Tutup Perlintasan Liar di Jalur Talun–Garum

Selasa, 7 Okt 2025 - 20:18 WIB

Tomat, salah satu buah yang kaya manfaat bagi manusia. Sumber Foto : pixabay.com

Gaya Hidup

Tomat, Si Merah Segar dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh

Kamis, 2 Okt 2025 - 23:12 WIB