MADIUN, NEUMEDIA.ID – Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) yang didirikan oleh Prabowo Subianto, bekerja sama dengan PT Attaya Kemi Mandiri, menyalurkan bantuan berupa 10 ton pupuk gratis kepada petani kecil di Desa Sidorejo, Kabupaten Madiun, pada Senin (23/12/2024).
Pupuk yang diberikan adalah pupuk premium bermerek Nitrea, yang dikenal memiliki kualitas lebih tinggi dari urea dan sangat efektif untuk pertumbuhan tanaman.
Wakil Ketua YGSN, Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya yayasan untuk membantu mengentaskan kemiskinan di sektor pertanian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional memiliki divisi khusus untuk pengentasan kemiskinan. Selain membantu UMKM dengan permodalan, kami juga memberikan bantuan kepada petani kecil, terutama mereka yang memiliki lahan terbatas, seperti satu atau dua petak,” ujar Nanik.
Ia juga menyebutkan bahwa bantuan ini terlaksana berkat dukungan pengusaha muda Daniel Iqbal dari PT Attaya Kemi Mandiri. Daniel menyumbangkan pupuk sebanyak 10 ton setiap bulan tanpa batas waktu, selama pemerintahan Prabowo berlangsung.
“Pak Daniel Iqbal memberikan bantuan ini melalui YGSN karena faktor kepercayaan. Selain pupuk, kami juga akan mendistribusikan alat semprot (sprayer) untuk mendukung petani di Madiun. Untuk wilayah ini, setiap bulan akan disalurkan 10 ton pupuk,” tambahnya.
Nitrea, pupuk yang didistribusikan, digadang sebagai pupuk premium dengan harga mencapai Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogram. Dalam satu karung, nilainya mencapai Rp450.000 hingga Rp500.000. Kualitasnya yang lebih baik dari urea diharapkan mampu meningkatkan hasil panen petani kecil.
Nanik juga menyinggung reformasi dalam distribusi pupuk bersubsidi yang direncanakan pemerintah pada 2025. “Ke depan, alur distribusi pupuk akan lebih sederhana, langsung dari pabrik ke BUMDes, tanpa melibatkan terlalu banyak perizinan. Ini untuk mencegah permainan oknum yang sering menyebabkan kelangkaan pupuk,” jelasnya.
Program bantuan pupuk ini sudah dimulai sejak November 2024. Wilayah yang sebelumnya menerima bantuan adalah Banyumas dan lereng Gunung Sumbing. Kabupaten Madiun menjadi lokasi ketiga distribusi, dengan rencana distribusi berlanjut ke daerah-daerah lain yang membutuhkan, seperti Tasikmalaya dan Papua.
“Ini adalah program berkelanjutan. Selama ada petani kecil yang membutuhkan, kami akan terus menyalurkan bantuan,” tutup Nanik.
Dengan adanya program ini, diharapkan petani kecil di Desa Sidorejo dan sekitarnya dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka serta mendukung ketahanan pangan nasional yang kuat dan mandiri. (ant/red)