MADIUN, NEUMEDIA – Dalam rangka memperingati Hari Gerakan Menanam Satu Juta Pohon, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menggelar aksi penanaman pohon secara serentak di seluruh wilayah operasinya.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen PT KAI dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung terciptanya masa depan yang lebih hijau.
Aksi simbolis penanaman pohon dipimpin oleh Vice President PT KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, bersama Staf Ahli 1 mewakili Pj Wali Kota Madiun, serta jajaran Forkopimda Kota Madiun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini berlangsung di Depo Mekanik Madiun dan serentak diikuti oleh seluruh KUPT di 34 stasiun wilayah Daop 7.
“Penanaman pohon ini adalah langkah konkret kami untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat, sejuk, dan asri,” ujar Suharjono.
Pada kegiatan tahun ini, sebanyak 653 pohon ditanam di wilayah Daop 7 Madiun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya menanam 638 pohon.
Jenis pohon yang ditanam cukup beragam, meliputi pohon evergreen, buah-buahan, dan pohon peneduh, seperti Nangka, Pule, Pucuk Merah, Jambu Air, Rambutan, Alpukat, Kelengkeng, Mangga, Tabebuya Merah Muda, Ketepeng Kencana, Matoa, Jeruk Bali, Jambu Darsono, Durian, Jambu Kristal, dan Jati.
Suharjono mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program KAI Go Green, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan PT KAI.
Selain menciptakan lingkungan yang lebih hijau, aksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan dengan menciptakan taman-taman stasiun yang bersih dan indah.
“Program penghijauan ini tidak hanya memberikan manfaat estetika, tetapi juga mampu menangkal polusi udara dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Suharjono.
Penanaman pohon secara masif juga menjadi langkah strategis PT KAI dalam mengamankan jalur kereta api dari ancaman banjir dan longsor yang dapat membahayakan perjalanan kereta api.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam pencegahan pemanasan global sekaligus membantu pemerintah mencapai target emisi nol pada tahun 2060,” ujar Suharjono mengakhiri. (*/ant/red)