MADIUN, NEUMEDIA.ID – Madiun semakin mengukuhkan diri sebagai kota yang aktif dalam dunia petualangan dan komunitas alam terbuka. Kota yang dikenal sebagai Kota Pendekar, Kota Pecel, Kota Budaya, dan Kota Pelajar ini menjadi lokasi ketiga di Indonesia yang dipilih EIGER Tropical Adventure untuk meresmikan forum EIGERIAN.
Sebagai merek perlengkapan luar ruang yang telah berdiri sejak 1989, EIGER terus berupaya memperkuat ekosistem komunitas petualang di Indonesia.
Sabtu (22/3/2025), bertempat di Warung Garasi, Jalan Janur Sari No. 7, EIGER mengundang puluhan perwakilan komunitas di Madiun dalam acara buka puasa bersama sekaligus peresmian EIGERIAN Madiun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Forum ini hadir sebagai ruang silaturahmi, diskusi, dan kolaborasi bagi para pegiat aktivitas luar ruang, mulai dari pendaki gunung, pejalan, hingga komunitas kendaraan roda dua dan empat.
Arif Rachman Husen, Community & Partnership Manager EIGER Tropical Adventure, menyebutkan bahwa selama 35 tahun, EIGER telah tumbuh bersama ribuan komunitas di seluruh Indonesia. Mereka bukan hanya menjadi pengguna produk, tetapi juga mitra yang aktif memberikan masukan, kritik, serta ide-ide inovatif dalam dunia petualangan tropis.
“Madiun menjadi kota ketiga setelah Malang dan Surabaya dalam inisiatif EIGERIAN. Kami berharap forum ini bisa menjadi ajang silaturahmi bagi pegiat alam terbuka dan pengguna produk EIGER di Madiun. Melalui komunitas ini, semoga semakin banyak kegiatan positif yang dapat menyatukan berbagai elemen dan berkontribusi dalam pelestarian alam,” ujar Arif.
Momen peresmian ini semakin istimewa dengan kehadiran Kang Iwan “Kwecheng” Irawan, salah satu petualang Indonesia yang telah menaklukkan tujuh puncak tertinggi dunia (Seven Summits). Dalam sesi diskusi, Kwecheng berbagi pengalaman seputar manajemen ekspedisi dan pentingnya perencanaan dalam kegiatan petualangan.
“Kegiatan alam bebas selalu mengandung risiko. Manajemen ekspedisi yang baik memungkinkan petualang memahami tantangan dan tingkat kesulitan yang akan dihadapi. Alam selalu jujur—jeram tetap bergemuruh, tebing tetap menjulang, dan gunung tetap melangit. Kita hanyalah bagian kecil dalam perjalanan ini,” kata Kwecheng.
Sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan, peresmian EIGERIAN Madiun ditandai dengan penyerahan bibit pohon kepada komunitas oleh perwakilan EIGER dan Dinas Kehutanan Jawa Timur Cabang Wilayah Kota Madiun.
Sri Wahjuni Karjawati, Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Wilayah Kota Madiun, mengapresiasi langkah EIGER dalam membangun sinergi dengan berbagai komunitas di Madiun.
“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan EIGER dalam gerakan konservasi dan komunitas pecinta alam. Semoga sinergi ini dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam pelestarian hutan, tetapi juga dalam penyelamatan satwa dan kegiatan konservasi lainnya,” ujar Sri Wahjuni.
Heru Stone, perwakilan komunitas Stone Adventure yang tergabung dalam EIGERIAN Madiun, turut menyampaikan harapannya.
“Alhamdulillah, peresmian EIGERIAN Madiun bertepatan dengan momen buka puasa bersama. Kami berharap komunitas ini menjadi wadah kolaborasi lintas komunitas di Madiun. Dari Madiun untuk Indonesia!” ungkap Heru.
Menutup acara, Kwecheng memberikan pesan inspiratif bagi anggota EIGERIAN Madiun.
“Saya sangat terkesan melihat semangat anak muda di kota ini dalam dunia petualangan. Semoga dari Madiun lahir generasi petualang yang tangguh, inovatif, dan siap menghadapi perubahan,” tuturnya.
EIGER sendiri berkomitmen untuk terus memperluas aktivasi EIGERIAN ke berbagai kota di Indonesia. Dengan hampir 300 toko yang tersebar dari Aceh hingga Papua, EIGER berharap semakin banyak ruang yang bisa menjadi tempat lahirnya ide-ide positif untuk dunia petualangan dan konservasi. (*/ant/red)