Perekonomian Tak Stabil, Penjualan Hewan Kurban Diprediksi Menurun

- Editorial Team

Selasa, 11 Juni 2024 - 13:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun sedang mengecek kesehatan sapi di tempat usaha pedagang hewan ternak, Selasa (11/6/2024). Foto: Neumedia.id/Nofika D.Nugroho

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun sedang mengecek kesehatan sapi di tempat usaha pedagang hewan ternak, Selasa (11/6/2024). Foto: Neumedia.id/Nofika D.Nugroho

MADIUN, NEUMEDIA.ID – Penjualan hewan kurban di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Suwarno, pedagang sapi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri menilai hal ini buntut dari kondisi perekonomian yang tidak menentu sehingga daya beli warga menurun.

Menurutnya, indikator penurunan tersebut karena sapi yang telah dipesan pembeli dari tempat usahanya hanya sembilan ekor. Jumlah tersebut terhitung hingga Selasa (11/6/2024) atau hingga H-5 Iduladha 1445 Hijriah yang jatuh pada Senin (17/6/2024).

“Kalau tahun lalu, saat seminggu sebelum hari H Iduladha sudah ada 25 ekor sapi saya yang terjual,” ujar Suwarno di sela pengecekan kesehatan hewan kurban oleh tim kesehatan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Jelang Iduladha, DKPP Kabupaten Madiun Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

Harga sapi yang dijual Suwarno berkisar antara Rp25 juta hingga Rp30 juta per ekor. Mayoritas dari hewan kurban tersebut didapat dari peternak di wilayah sekitar, seperti Kecamatan Wonoasri dan Balerejo.

“Harganya stabil dan tidak ada kenaikan. Tapi, pembeli berkurang. Mungkin karena kondisi ekonomi ataupembeli langsung datang ke peternak untuk mendapatkan sapi,“ ungkapnya kepada Neumedia.id.

Kondisi nyaris sama terjadi pada penjualan hewan kurban jenis kambing. Yuni Susilowati, seorang pedagang kambing di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri menyatakan bahwa penjualan hingga sepekan menjelang Iduladha belum naik signifikan.

“Maka, saya jualan di lapak (dadakan) ini dan suami saya ke pasar hewan agar banyak terjual,” ujarnya ditemui di tempat terpisah.

Baca Juga: Magetan Terserang PMK, Pemkab Madiun Intensifkan Pengawasan Hewan Ternak

Sayangnya, ia tidak merinci jumlah kambing yang terjual saat menjelang Idul Kurban. Yuni beralasan, usahanya tidak sekadar menjual namun juga membeli hewan ternak tersebut. “Tidak saya catat, keluar maupun masuknya hewan,” katanya.

Kendati demikian, secara global ia sengaja menyediakan modal saat menghadapi Iduladha. Adapun jumlah modal yang disiapkan sekitar Rp200 juta untuk ‘putaran’ usahanya, termasuk membeli kambing dari Ponorogo.

“Kalau untuk peternak lokal, kebanyakan nitip dulu. Setelah laku, baru dikasihkan uangnya. Jadi, tidak langsung beli cash,“ ungkap perempuan itu.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun drh. Bagus Sri Yulianta memprediksi penurunan penjualan karena proses jual beli juga berlangsung di rumah peternak. “Dari pengamatan kami di lapak-lapak dan pasar hewan (penjualan), cenderung menurun tahun ini,“ ujarnya.

Baca Juga: WOM Finance Madiun Berkurban Sapi dan Salurkan Daging Kurban Kepada Masyarakat

Meski demikian, ia memprediksi jumlah hewan kurban yang disembelih di wilayah Kabupaten Madiun pada Iduladha tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Untuk sapi sekitar 1.400 ekor dan kambing 17.000 ekor.

“Kalau untuk penyakit, sampai saat ini aman. Namun, pembeli tetap harus memperhatikan kesehatan hewan kurban yang akan dibeli. Jangan memilih yang cacat kakinya, kulit jangan ada lukanya, hidung tidak berlendir,“ jelasnya sembari mengimbau agar pembeli memilih lapak penjualan hewan kurban yang tertutup atap.

“Bila terkena sinar matahari secara langsung, maka dapat membuat hewan ternak lebih rentang terserang penyakit karena daya tubuhnya tidak sebaik (hewan ternak) yang lapaknya terlindungi atap,“ terang Bagus. (ofi)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Tomat Anjlok, Pemkab Madiun Siapkan Skema Serapan Panen Petani Kare
Inovasi Tiada Henti, Perumdam Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun Perkuat Layanan dan Produk Yoiki
KAI Daop 7 Madiun Rayakan Hari Batik Nasional dengan Fashion Show di Kereta dan Stasiun
Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun Tolak Permohonan Ganti Kelamin 
KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan TJSL Rp227 Juta untuk Pesantren dan Panti Asuhan
Puncak Peringatan HUT ke 80 KAI, Daop 7 Madiun Beri Kejutan untuk Pelanggan
Gubernur Khofifah Borong Tomat Rp4.000/Kg, Imbau Kepala Daerah Ikut Beli dari Petani 
Booth Diskon Tiket KAI di Mini Expo Madiun Diserbu, 521 Seat Ludes Terjual di Hari Pertama

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Sadarestuwati Salurkan Bantuan PIP kepada Dua SD di Mejayan: Ingatkan Orang Tua Tak Salahgunakan Dana

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:07 WIB

Wujudkan Kabupaten Madiun Bersahaja, Pemkab Mantapkan Tata Kelola Pemerintahan Lewat Workshop GRC 2025

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:18 WIB

KAI Daop 7 Madiun Tutup Perlintasan Liar di Jalur Talun–Garum

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Harga Tomat Anjlok, Pemkab Madiun Siapkan Skema Serapan Panen Petani Kare

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:12 WIB

Tomat, Si Merah Segar dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:14 WIB

Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun Tolak Permohonan Ganti Kelamin 

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Stigma Madiun PKI Salah Besar, Bupati: Kami Justru Korban Pemberontakan 

Rabu, 1 Oktober 2025 - 08:12 WIB

KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan TJSL Rp227 Juta untuk Pesantren dan Panti Asuhan

Berita Terbaru

Jawa Timur

KAI Daop 7 Madiun Tutup Perlintasan Liar di Jalur Talun–Garum

Selasa, 7 Okt 2025 - 20:18 WIB

Tomat, salah satu buah yang kaya manfaat bagi manusia. Sumber Foto : pixabay.com

Gaya Hidup

Tomat, Si Merah Segar dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh

Kamis, 2 Okt 2025 - 23:12 WIB