MADIUN, NEUMEDIA.ID – Tim Polisi Cilik (Pocil) Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun mulai menjalani latihan intensif untuk menghadapi seleksi tingkat kabupaten. Mereka digadang menjadi wakil Polres Madiun dalam lomba Pocil tingkat provinsi yang digelar Polda Jawa Timur.
Sebanyak 31 siswa dari berbagai SD mengikuti pemusatan latihan sejak pertengahan Agustus lalu. Mereka dibimbing langsung oleh anggota Polsek Wungu. “Setiap sekolah mengirimkan dua perwakilan di tingkat kecamatan. Yang lolos akan maju ke tingkat kabupaten,” jelas Mahmudi, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Wungu, Sabtu (13/9/2025).
Lomba Pocil merupakan agenda tahunan yang diikuti siswa SD mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional. Sejak pertama kali ikut pada 2021, tim Pocil Wungu menunjukkan progres cukup baik. Tahun lalu mereka meraih Juara Harapan I tingkat Kabupaten Madiun. “Tahun ini targetnya bisa menembus Polda Jatim,” harap Mahmudi.
Seleksi tingkat kabupaten dijadwalkan berlangsung Oktober mendatang di Stadion Wilis Madiun. Meski harus berlatih setiap hari selama dua jam, antusiasme para siswa tetap tinggi. “Materinya banyak, tapi anak-anak cepat tanggap mengikuti arahan pelatih,” tambah Mahmudi.
Materi latihan meliputi dasar-dasar Peraturan Baris Berbaris (PBB), mulai dari gerakan di tempat, bergeser, hingga berjalan. Selain itu, peserta juga dituntut menguasai formasi barisan dengan variasi gerakan. “Dalam lomba, mereka juga harus menampilkan 12 gerakan lalu lintas. Waktu tampil dibatasi hanya 15 menit,” terang Koordinator Pelatih Pocil Polsek Wungu, Aiptu Dedy Hermawan Santoso.
Menurutnya, latihan minimal tiga minggu dibutuhkan untuk tampil optimal. Namun, persiapan normal memakan waktu dua bulan, bahkan bisa tiga bulan jika berlaga di tingkat nasional.
Hasil pembinaan Pocil ini tidak hanya terlihat pada keterampilan baris-berbaris, tetapi juga sikap disiplin dan kesadaran berlalu lintas para siswa. “Mereka jadi lebih tertib di sekolah, bisa menjadi contoh bagi teman-temannya, bahkan mendorong siswa lain ikut kegiatan serupa,” ujar Aiptu Dedy.
Lebih dari sekadar lomba, keberadaan Pocil juga diproyeksikan membantu tugas kepolisian di lingkungan sekolah melalui kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). “Misalnya, saat pagi hari mereka bisa membantu menyeberangkan teman-temannya, karena jumlah anggota polisi terbatas,” pungkasnya. (ant/red)






