MADIUN, NEUMEDIA.ID – Sebanyak 510 pesilat dari 15 ranting Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda se-Kabupaten Madiun beradu kemampuan dalam Turnamen Pencak Silat Tunas Muda Cup (TMC) 2024.
Turnamen yang digelar di Sasana Kridha Mulya, Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, pada 14-15 Desember 2024 ini mencatat peningkatan jumlah peserta yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 350 peserta.
“Alhamdulillah, Tunas Muda Cup telah memasuki tahun ketiga sejak 2022. Pesertanya terus meningkat, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap ajang ini,” ujar Ristu Nugroho, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PDI Perjuangan, Minggu (15/12/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ristu menjelaskan bahwa turnamen ini mempertandingkan berbagai kategori, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dengan kelas tanding A hingga H serta kategori seni untuk putra dan putri. Menurutnya, TMC menjadi wadah strategis untuk memfasilitasi pesilat berbakat agar dapat berkembang lebih jauh.
“Tujuan utama kami adalah mendorong pesilat muda agar mampu berprestasi di tingkat lebih tinggi. Pemenang turnamen ini akan mendapatkan pembinaan intensif,” tambahnya.
Namun, Ristu menyayangkan minimnya dukungan dari Pemerintah Daerah. Ia mengungkapkan bahwa meskipun sempat diwacanakan adanya anggaran untuk turnamen pencak silat internal perguruan, hingga akhir tahun 2024 hanya PSHW Tunas Muda yang mampu merealisasikannya.
“Seharusnya pemerintah lebih serius mendukung event semacam ini. Biaya penyelenggaraan turnamen tidak murah, dan jika semua perguruan mendapat dukungan, kegiatan semacam ini bisa lebih maksimal,” tegasnya.
Sebagai bagian dari Kabupaten Madiun yang dikenal sebagai Kampung Pesilat, Ristu berharap pemerintah lebih fokus pada pembinaan atlet pencak silat. Ia menilai potensi besar ini perlu diarahkan dengan tepat agar mampu membawa prestasi di tingkat provinsi dan nasional.
“Jangan sampai potensi besar ini tersalurkan ke arah negatif karena kurangnya wadah positif. Pembinaan sejak dini menjadi kunci,” ungkapnya.
Selain sebagai ajang kompetisi, TMC juga membuka peluang bagi perguruan lain untuk memanfaatkan Sasana Kridha Mulya. Ristu memastikan fasilitas tersebut terbuka untuk semua pihak yang ingin menggelar kegiatan serupa.
“Dengan pengelolaan yang baik, turnamen dapat berlangsung aman dan tertib, seperti yang telah kami buktikan selama ini,” pungkasnya. (ant/red)