MADIUN, NEUMEDIA.ID – Pemerintah menegaskan arah pembangunan nasional ke depan ditujukan untuk mendorong Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan naik kelas menjadi negara maju.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemaparan arah pembangunan nasional di acara Sarasehan Pawitandirogo, Jumat (22/8/2025) di Kota Madiun.
Menurut Menko AHY, posisi Indonesia saat ini berada di peringkat 16 dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pendapatan per kapita sebesar 4.910 dolar AS. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah meningkatkan pendapatan per kapita agar bisa masuk kategori negara berpendapatan tinggi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“PR kita adalah memperkuat kelas menengah dan memastikan kelompok rentan tidak jatuh ke jurang kemiskinan. Program pembangunan harus berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah, tanpa mengabaikan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Selain pengentasan kemiskinan, pemerintah juga menyoroti indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia yang masih berada di posisi 113 dunia. Tiga aspek utama – pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan – akan menjadi fokus agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN lain.
Dari sisi ekonomi, AHY menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 mencapai 5,12 persen. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dengan mendorong konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, serta peningkatan ekspor.
“Presiden Prabowo Subianto bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Untuk itu, kemandirian pangan, swasembada energi, dan pemenuhan kebutuhan air bersih akan menjadi prioritas nasional,” jelasnya.
Dalam sektor energi, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas listrik 69,5 gigawatt dalam 10 tahun ke depan, dengan porsi signifikan berasal dari energi baru terbarukan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia menuju net zero emission dan menghadapi krisis iklim global.
Selain itu, masalah ketersediaan air bersih juga menjadi perhatian serius. Pemerintah berkomitmen menyusun peta jalan keberlanjutan agar setiap rumah tangga, industri, dan sektor pertanian tidak kekurangan air di masa depan.
“Pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas. Anggaran fiskal akan lebih diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas SDM, karena itu kunci pembangunan jangka panjang,” pungkasnya. (ant/red)