MADIUN, NEUMEDIA.ID – Jembatan Klumutan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, hingga kini masih menyisakan luka lama bagi ribuan warga yang setiap hari berjibaku dengan keterbatasan akses. Lima tahun lebih menanti, harapan akan jembatan penghubung itu nyaris berubah jadi mitos.
Jembatan yang menghubungkan enam dusun di Desa Klumutan ini pernah menjadi primadona isu saat debat publik pasangan calon kepala daerah Harmonis. Kala itu, janji-janji pembangunan digelontorkan seolah pembangunan tinggal menunggu hitungan hari. Namun hingga kini, janji tinggal janji.
“Belum ada aktivitas apa pun. Sebulan lalu sempat ada yang mengaku dari pihak proyek datang ke lokasi. Tapi sampai sekarang tidak pernah kembali lagi,” keluh Sungkono, warga setempat, saat ditemui pada Minggu (25/5/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi jembatan yang kian memprihatinkan memicu keresahan. Warga bukan hanya kecewa, tapi mulai mempertanyakan keseriusan pemerintah.
Di sisi lain, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun memberikan penjelasan. Kepala Bidang Bina Marga, Anang Tri Cahyono, mengonfirmasi bahwa proses tender sudah rampung dan pemenang proyek telah ditetapkan.
“Sudah ada pemenangnya. Tapi pagu anggaran mengalami koreksi dari semula Rp10,8 miliar menjadi sekitar Rp9,2 miliar,” ujar Anang.
Proyek jembatan ini dijadwalkan mulai dikerjakan akhir Mei 2025 dengan masa konstruksi tujuh bulan. Targetnya, akhir Desember tahun ini jembatan sudah bisa difungsikan kembali.
Kini, semua mata tertuju pada langkah pemerintah. Apakah jembatan Klumutan benar-benar akan berdiri kembali atau hanya akan menjadi simbol janji yang tak pernah ditepati? (ant/red)