MADIUN, NEUMEDIA.ID – Tradisi sakral Suran Agung 2025 yang digelar Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda tak hanya menjadi ajang silaturahmi puluhan ribuan pesilat dari berbagai daerah, tetapi juga membawa berkah ekonomi bagi pedagang kaki lima dan warung-warung sekitar Ring Road Barat, lokasi yang menjadi jalur utama keluar masuk peserta.
Sejak Sabtu (5/7/2025) malam, kawasan tersebut sudah dipenuhi ribuan orang dari berbagai penjuru yang datang untuk mengikuti dan menyaksikan tradisi tahunan itu. Lonjakan pengunjung secara langsung berdampak pada omzet pedagang yang naik drastis.
Salah satunya dirasakan oleh Tini (43), pemilik warung makan sederhana di pinggir Ring Road Barat Kota Madiun. Ia mengaku dagangannya laris manis hanya dalam hitungan jam sejak pagi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, rame banget. Sejak semalam warung full,” ungkap Tini sambil melayani pembeli, Minggu (6/7/2025).
Bahkan, Tini mengaku sempat kewalahan melayani pesanan saking banyaknya pesilat yang mampir ke warungnya untuk makan ataupun sekedar ngopi. “Nasi, gorengan, kopi, semua ludes. Hari ini pendapatan saya bisa tiga kali lipat dari hari biasa,” ucapnya.
Menurutnya, momen seperti ini adalah “panen tahunan” yang sangat dinanti oleh para pedagang kecil. Bahkan, beberapa pedagang dari luar daerah turut membuka lapak di sekitar lokasi demi ikut merasakan potensi ekonomi dari kegiatan Suran Agung.
“Kalau bisa ya tiap tahun ada acara begini. Tapi yang penting tetap tertib kayak sekarang. Pesilatnya juga sopan-sopan, beli ya bayar, antri juga,” tambahnya sambil tersenyum.
Dampak positif juga dirasakan oleh penjual minuman keliling, hingga penjaja aksesoris silat. Selama dua hari penuh, kawasan tersebut nyaris tak pernah sepi.
Di sisi lain, aparat gabungan tetap bersiaga menjaga kelancaran arus lalu lintas dan keamanan di sekitar jalur padat. Pengalihan arus dilakukan secara bergilir agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
Tradisi Suran Agung telah menjelma menjadi lebih dari sekadar acara internal perguruan, menjadi magnet sosial dan ekonomi yang menghidupkan denyut UMKM lokal.
Dengan antusiasme warga dan peserta yang tinggi, serta kondisi yang berjalan tertib dan kondusif, Suran Agung 2025 bukan hanya perayaan para pendekar, tetapi juga berkah nyata bagi masyarakat. (ant/red)