MADIUN, NEUMEDIA.ID – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun pada Selasa pagi (20/5/2025).
Bertempat di Lapangan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, upacara tidak hanya diikuti oleh jajaran ASN dan Forkopimda, tetapi juga melibatkan para pendekar dari 14 perguruan pencak silat di Madiun.
Keterlibatan para pesilat ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kuat dari semangat kebangkitan yang ingin digaungkan Pemkab Madiun melalui pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seusai upacara, Bupati Madiun Hari Wuryanto secara simbolis menyerahkan bantuan berupa matras kepada seluruh perguruan silat, serta kunci gedung Kampung Pesilat sebagai kantor bersama para perguruan.
“Karena Kabupaten Madiun sudah kita canangkan sebagai Kampung Pesilat, maka momentum Harkitnas ini menjadi saat yang tepat untuk membangkitkan semangat prestasi para pesilat,” ujar Bupati Hari Wuryanto.
Bupati juga menyampaikan harapannya agar pesilat Madiun bisa berkiprah di level nasional bahkan internasional. Melalui ajang-ajang seperti Bupati Cup, pihaknya mendorong munculnya atlet-atlet pencak silat berprestasi dari daerah.

Lebih dari itu, pelibatan seluruh perguruan dalam satu kegiatan bersama dinilai menjadi kunci menjaga kerukunan dan kebersamaan. “Alhamdulillah, panjenengan semua bisa berbaur. Ini menunjukkan kebersamaan luar biasa. Mulai sekarang semua perguruan silat bisa berkantor bersama di Padepokan Kampung Pesilat,” jelasnya.
Kegiatan yang juga diisi dengan pertandingan persahabatan antarperguruan itu, menurut Bupati, menjadi upaya nyata menjaga harmoni di tengah keragaman. Ia menekankan pentingnya semangat “guyub rukun” yang harus dijaga oleh semua elemen masyarakat.
Menariknya, kegiatan upacara Harkitnas tahun ini digelar di lokasi berbeda dari biasanya. Pemkab Madiun memang sengaja mengadakan upacara keliling di berbagai kecamatan. “Selain untuk pemerataan kegiatan ekonomi, ini juga sebagai bentuk promosi bahwa Kabupaten Madiun itu luas dan indah. Lapangan Bangunsari ini contohnya, cocok untuk kegiatan keluarga dan komunitas,” pungkas Bupati.
Dengan semangat kebangkitan dan persatuan, Pemkab Madiun menunjukkan bahwa silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga media membangun karakter, prestasi, dan persaudaraan antargenerasi. (ant/red/adv)