MADIUN, NEUMEDIA.ID – Gabungan mahasiswa berunjuk rasa di depan kantor Bupati Madiun, Rabu (24/12/2025). Aksi ini merupakan buntut dari pembubaran diskusi dan bedah buku Reset Indonesia di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Sabtu malam (17/12/2025).
Massa mahasiswa menuntut Camat Madiun, Muhsin Harjoko, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka sekaligus memberikan penjelasan jelas atas pembubaran kegiatan yang dinilai membungkam ruang intelektual dan kebebasan akademik.
Dalam aksinya, mahasiswa mengecam tindakan pembubaran diskusi yang dihadiri mahasiswa lintas kampus dan masyarakat umum. Diskusi yang seharusnya menjadi ruang pertukaran gagasan itu terpaksa dihentikan di tengah jalan, bahkan berpindah lokasi ke salah satu kafe di Kota Madiun dan baru dapat dilanjutkan hingga dini hari.
Perwakilan mahasiswa, Ismail Hamdan Hidayatudin Al Fauzan, menegaskan bahwa pembubaran tersebut meninggalkan luka serius bagi dunia akademik.
“Kami merasa terpukul. Ini ruang intelektual, ruang akademik kami. Kenapa dibubarkan? Di mana letak kesalahannya? Bukunya juga tidak bermasalah. Justru membuka wawasan bagi mahasiswa dan masyarakat,” tegas Ismail.
Ia membandingkan sikap Pemerintah Kabupaten Madiun dengan daerah lain yang lebih terbuka terhadap diskusi intelektual.
“Di daerah lain, diskusi buku diterima dengan baik. Di Trenggalek bahkan dihadiri langsung oleh bupatinya. Tapi di Kabupaten Madiun justru dibubarkan. Ini tidak masuk akal,” ujarnya. (ant/red)






