MADIUN, NEUMEDIA.ID – Stasiun Madiun terasa hangat dan ramai pada Rabu (15/10/2025) siang. Tepat pukul 12.32 WIB, suara peluit panjang memecah udara, diikuti getaran lembut ketika Kereta Api Kertanegara mulai bergerak meninggalkan peron. Perlahan, kota yang dikenal sebagai Kota Pecel itu mengecil di kejauhan, berganti dengan hamparan sawah dan langit biru yang luas.
Perjalanan ini merupakan bagian dari Media Journey yang digelar oleh PT KAI Daop 7 Madiun pada 15–16 Oktober 2025, sebuah kegiatan yang mengajak insan media menjelajahi jalur selatan Pulau Jawa sekaligus merasakan langsung pelayanan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan kereta api jarak jauh.
Kegiatan ini diikuti 35 peserta media dari tiga daerah, yakni Madiun, Kediri, dan Blitar, yang bersama-sama menjajal pengalaman perjalanan siang hari menggunakan KA Kertanegara menuju Purwokerto.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inilah awal dari sebuah perjalanan siang menuju Purwokerto, menelusuri jalur selatan Jawa yang terkenal akan keindahan dan keunikannya. Di dalam kereta, suasana terasa tenang. Pendingin udara bekerja sempurna, kursi empuk menopang tubuh yang siap dimanjakan pemandangan. Beberapa penumpang memilih membaca buku, ada yang menatap keluar jendela, mendokumentasikan setiap momen, sementara sebagian lain menikmati kopi hangat dari gerbong restorasi yang aromanya menggoda.
Tak butuh waktu lama, Ngawi menyapa dengan hamparan hijau sawah dan pepohonan yang bergoyang tertiup angin. Kereta melaju mulus tanpa hambatan, meninggalkan pedesaan yang tampak damai. Di Sragen, langit makin cerah, menampilkan warna biru lembut yang berpadu dengan putih awan, seolah melengkapi harmoni perjalanan.
Begitu memasuki Solo, denyut kehidupan terasa berbeda. Dari balik kaca jendela, aktivitas stasiun, hiruk pikuk penumpang, dan semangat kota budaya itu tampak hidup. Namun tak lama, Kertanegara kembali meluncur, menembus jantung Jogjakarta, kota yang istimewa.
Sampai di Stasiun Jogjakarta, rintik hujan halus menyambut kedatangan kereta. Butir-butir air menetes di kaca jendela, menciptakan pantulan cahaya lampu stasiun yang menenangkan. Suasana mendadak berubah menjadi lebih syahdu, seolah langit pun turut memberi selamat datang bagi para penumpang yang tengah menikmati perjalanan sore itu. Tak lama setelah berhenti sejenak, kereta kembali melaju, meninggalkan kota budaya yang perlahan diselimuti gerimis.
Perjalanan semakin menarik saat kereta memasuki wilayah Kebumen dan Kroya. Bentang alam berubah menjadi perbukitan hijau, dan jembatan panjang yang membentang di atas sungai-sungai kecil. Lalu tibalah momen yang selalu dinanti: Terowongan Ijo. Gelap sesaat menyelimuti gerbong, menimbulkan decak kagum penumpang. Terowongan bersejarah ini, yang dibangun pada era kolonial Belanda, seolah menjadi gerbang menuju bagian paling memukau dari jalur selatan. Begitu keluar, cahaya kembali menembus kaca, menyingkap pemandangan lembah dan bukit yang memesona.
Di dalam kabin, suasana tetap nyaman. Waktu seolah berjalan lembut seiring laju roda besi yang stabil. Tak ada guncangan berarti, tak ada suara bising yang mengganggu. Hanya deru mesin dan pemandangan yang terus berganti — dari ladang ke perbukitan, dari desa ke kota.
Menjelang senja, langit di barat mulai berwarna keemasan. Sinar matahari terakhir hari itu menembus jendela, menyorot wajah-wajah lelah namun puas. Tepat pukul 17.22 WIB, Kereta Api Kertanegara tiba di Stasiun Purwokerto — tepat waktu, tanpa keterlambatan sedikit pun.
Bagi sebagian orang, perjalanan ini mungkin hanya soal berpindah dari satu kota ke kota lain. Namun bagi mereka yang memperhatikan detail — cahaya matahari di sawah Ngawi, deretan pepohonan di sepanjang rel, atau detik ketika kereta menembus Terowongan Ijo — perjalanan ini adalah sebuah pengalaman yang hidup.
Menurut Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, kegiatan Media Journey ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara KAI dan insan media sekaligus memperkenalkan layanan serta keunggulan kereta api jarak jauh yang kini semakin modern.
“Kami ingin rekan-rekan media tidak hanya meliput, tapi juga merasakan sendiri pengalaman naik kereta api yang nyaman, tepat waktu, dan berkesan. Jalur selatan ini punya keindahan luar biasa, dan Kertanegara menjadi salah satu kereta yang bisa menikmatinya dengan sempurna,” ujarnya.
Sementara itu, Salim, salah satu peserta Media Journey, mengungkapkan kesannya, “Perjalanan ini luar biasa. Kita bisa menikmati pemandangan siang hari yang jarang terlihat jika bepergian malam. Terowongan Ijo jadi pengalaman tak terlupakan,” kata jurnalis asal Madiun itu sambil tersenyum.
Kertanegara bukan sekadar kereta. Ia adalah saksi dari keindahan jalur selatan Jawa — penghubung waktu dan tempat — yang mengajarkan satu hal sederhana: dalam setiap perjalanan, selalu ada cerita yang menunggu untuk dinikmati, jika kita mau melihatnya dari jendela yang tepat. (ant/red)