![]() |
Ilustrasi tumpukan sampah di tepi jalan raya. Foto : Situs resmi Litbang Kemendagri
ADVERTISEMENT ![]() SCROLL TO RESUME CONTENT |
NEUMEDIA.ID – Indonesia dinyatakan sebagai negara penyumbang terbesar kedua di dunia dalam hal timbunan sampah.
Berdasarkan hasil penelitian berjudul ‘Plastic Waste Inputs from Land into the Ocean’ oleh Jambeck JR pada tahun 2015 populasi sampah di Indonesia mencapai 187,2 juta ton. Sedangkan rangking kedua berdasarkan penelitian itu ditempati oleh Cina dengan jumlah tumpukan sampah sebanyak 262,9 juta ton.
Timbulan sampah yang sudah terbukti mencemari lingkungan ini disumbang oleh kota besar maupun kota kecil. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan lantaran jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tumpukan sampah pada tahun 2020 meningkat 11 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Bahkan, pada 2021 terjadi kenaikan hingga 17 persen dengan jumlah sebanyak 66,5 juta ton.
Tumpukan sampah semakin bertambah hingga mencapai 70 juta ton pada tahun 2022. Kondisi ini diprediksi semakin parah hingga beberapa tahun ke depan. Sebab, masyarakat dinilai kurang memerhatikan dampak sampah terhadap lingkungan.
Masih merujuk data dari KHLK, rata-rata setiap orang membuang sampah sebanyak 0,7 kilogram per hari. Maka, bila dihitung secara nasional jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 175 ribu ton setiap harinya. Dengan demikian, rata-rata setiap tahunnya bisa mencapai 64 juta ton.
Dari jumlah sampah tersebut, mayoritas disumbang oleh kota besar. Ini seperti DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
“Rata-rata produksi sampah harian yang di produksi oleh kota metropolitan dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa sebesar 1,300 ton dan kota besar dengan penduduk lebih dari 500 ribu – 1 juta jiwa sebesar 480 ton”, jelas Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK.
Adapun produsen sampah terbanyak berdasarkan provinsi, Jawa Tengah tercatat sebagai penghasil tersebesar. Jumlah sampahnya mencapai 4,25 juta ton atau 21,85 persen dari jumlah timbunan sampah nasional.
Kemudian, disusul DKI Jakarta dengan jumlah timbunan sampah mencapai 3,11 juta ton. Posisi ketiga ditempati Jawa Timur dengan jumlah tumpukan sampah 1,63 juta ton. Lantas, disusul Jawa Barat dengan 1,11 juta ton sampah.
Ketika sampah sudah melimpah, pengelolaannya belum maksimal. Menurut catatan, dari 69 persen sampah yang masuk ke TPA hanya 7 persen yang didaur ulang. Adapun sisanya hanya dikubur (10 persen), dibakar (5 persen), di buang ke sungai (3 persen), dan tidak terkelola (7 persen).
Mengacu dari data Indeks Pengelolaan Plasti katau Plastic Management Index, Indonesia masih menjadi negara yang masih kalah dalam hal pengelolaan sampah dibandingkan25 negara lain. Ini seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia. (*/uma/ofi)
Source : Berbagai Sumber