![]() |
Ponpes Al-Zaytun dipotret dari udara. Foto : Situs resmi Ponpes Al-Zaytun |
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
NEUMEDIA.ID – Pondok Pesantren
(Ponpes) Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tengah menjadi sorotan
publik lantaran dinilai kontroverisal. Ceramah dari Panji Gumlilang, pimpinan ponpes setempat yang
sempat viral diduga menyebarkan ajaran menyimpang dari Syariat Islam.
Ajaran yang
dianggap menyimpang itu seperti beredarnya video pelaksanaan salat Idul Fitri
dengan saf bercampur antara makmum lekaki dan perempuan. Selain itu terindikasi
aliran sesat terkait akhlak dan sikap arogansi atau kriminal.
Belum lagi, Ponpes
Al-Zaytun dinilai terafiliasi dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Menurut
keterangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dugaan penyimpangan ajaran itu
sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
Penelitian juga
telah dijalankan MUI pada 2022. Di dalamya mengungkap beberapa hal tentang
Ponpes Al-Zaytun, seperti sejarah dan latar belakang berdirinya pesantren
hingga sistem pembelajaran yang diterapkan.
Adapun hasil
dari penelitian itu dinyatakan adanya indikasi keterkaitan dan afiliasi antara
Ponpes Al-Zaytun dengan NII. Ini terkait dengan finansial dan kepemimpinannya.
Dalam hal ini,
MUI juga menemukan indikasi penyimpangan ajaran Islam oleh organisasi NII. Ini seperti
mobilisasi dana yang akhirnya diselewengkan dan mengafirkan kelompok di luar organisasi
mereka.
Atas dasar tersebut
MUI telah merekomendasikan agar Pimpinan Harian MUI memanggil pimpinan Ponpes
Al Zaitun untuk dimintai klarifikasi. Terutama terkait dengan beberapa temuan oleh
tim investigasi beberapa waktu lalu. Pembenahan sistem pesantren juga akan
dilakukan. (*/uma/ofi)