Putri Ariani bersama Ismawan Kurnianto, sang ayah
saat bernyanyi bersama. instagram.com/arianinismaputri
NEUMEDIA.ID, JAKARTA – Usia Putri Ariani memang masih muda, yakni 17 tahun. Ia juga masih tercatat sebagai siswa difabel netra di Sekolah Menengah Musik (SMM) atau SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Usia muda dan termasuk kategori remaja berkebutuhan khusus tak menghalangi Putri meraih prestasi. Ia baru saja mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell, juri di ajang pencarian bakat America’s Got Talent(AGT) musim ke-18.
Golden Buzzer merupakan tombol berwarna emas di tengah meja para juri yang dapat meloloskan kontestan langsung menuju live show alias babak semifinal. Tombol itu baru ada pada musim ke-8 Britian’s Got Talent yang kemudian diperkenalkan dalam AGT musim ke-10 hingga sekarang.
Di balik keberhasilan Putri, ada sebuah perjalanan panjang yang telah ditempuh. Pada 2014, anak pertama dari pasangan Ismawan Kurnianto dan Reni Alfianty ini telah menjuarai Indonesia’s Got Talent (IGT).
Sejak awal, Isnawan selalu mendampingi aktivitas Putri unjuk gigi di dunia tarik suara dan musik. Bahkan, sang ayah rela meninggalkan pekerjaannya demi mendukung pengembangan bakat anak.
“Putri ingin ngucapin terima kasih sama papa, karena dukungan papa terhadap Putri besar sekali. Sampai-sampai papa berhenti kerja ya,” ujar Putri dikutip dari kanal YouTube Indonesia’s Got Talent, Jumat, 9 Juni 2023. Resign dari pekerjaan, Ismawan memilih menjalankan usaha pribadinya.
Pengorbanan Ismawan bukan tanpa alasan. Ia menyadari anak pertama dari tiga bersaudara itu memiliki talenta yang luar biasa di bidang musik.
“Sejak usia dua tahun, Putri sudah bisa mengikuti lagu sesuai dengan
nadanya,” kata Isnawan.
Keyakinan dan pengorbanan itu berbuah manis. Setapak lagi, cita-cita Putri untuk menjadi diva internasional bakal terwujud. Indonesia’s Got Talent merupakan batu loncatan bagi Putri untuk mencapai cita-cita menjadi diva internasional. (*/red/ofi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT