Food Estate yang Dituding Sebagai Kejahatan Lingkungan

- Editorial Team

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Presiden Jokowi
didampingi Ibu Negara Iriana menanam bawang merah bersama para petani di Desa
Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021). (Foto: BPMI
Setpres/Rusman)



ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

NEUMEDIA.ID – Program
lumbung pangan atau food estate yang
digarap pemerintah tengah menjadi sorotan publik. Sekretaris Jenderal PDIP
Hasto Kristiyanto terang-terangan menyebut proyek itu disalahgunakan dan
sebagai kejahatan lingkungan.


“Dalam praktiknya, kebijakan itu
ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food
estate tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan
terhadap lingkungan,” ujar Hasto dikutip Neumedia.id,
Sabtu, 19 Agustus 2023.


Seperti diketahui, food estate merupakan kebijakan
pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan secara terintegrasi.
Program itu digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masuk salah satu Program
Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.  


Adapun komoditas yang dikembangkan
dalam food estate itu meliputi cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, hingga
kentang. Ini merupakan hasil pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan
peternakan.


Untuk pelaksanaan
proyek ini tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Kalimantan Tengah,
Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Papua. Masing-masing lokasi memiliki
bidang pengembangan khusus.


Presiden Jokowi menyatakan bahwa
proyek lumbung pangan atau food estate merupakan
hasil kolaborasi kementerian. Ini dalam upaya mengantisipasi terjadinya krisis
pangan di Indonesia. Kolaborasi tersebut merupakan satu proses yang tidak dapat
terpisahkan.


“Ya itu yang kerja itu beberapa
kementerian. Ada kementerian teknisnya Kementerian Pertanian, ada yang membuat land clearing, irigasi itu ada di Kementerian
PU, ada yang berkaitan dengan cadangan strategis bisa juga di (Kementerian)
Pertahanan,” ujar Presiden dikutip dari keterangan resminya.  


Jokowi juga menegaskan bahwa proyek
lumbung pangan dibutuhkan untuk menampung cadangan pangan nasional. Apalagi,
saat ini hampir semua kawasan masih menghadapi krisis pangan yang berdampak
pada kenaikan harga bahan pangan.

“Yang namanya lumbung pangan, food estate itu
harus untuk cadangan baik cadangan strategis, maupun nanti memang melimpah
betul enggak apa-apa untuk ekspor karena negara lain membutuhkan sehingga dalam
rangka ke sana,” katanya.

Presiden menuturkan bahwa pengembangan lumbung pangan di sejumlah daerah
di Tanah Air bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Angka keberhasilan panen
pada tanaman akan meningkat dan mulai normal pada tanaman keenam atau ketujuh.

“Tanaman pertama biasanya gagal, nanem kedua masih paling-paling
bisa berhasil 25 persen. Biasanya ketujuh, keenam baru biasanya pada kondisi
normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa berbagai permasalahan pada
proyek lumbung pangan dapat terus terjadi. Untuk itu, pemerintah akan melakukan
evaluasi dan koreksi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

“Jadi semuanya akan diperbaiki dan semuanya harus dievaluasi,
harus dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama
sudah mundur sampai kapan pun lupakan,” tandas Presiden.
(**/ofi)




 

Diolah
dari berbagai sumber

Facebook Comments Box

Berita Terkait

SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Raih Prestasi Gemilang Tingkat Internasional di Malaysia 
PT INKA Lanjutkan Ekspor Gerbong Kereta ke Selandia Baru
Perekonomian Tak Stabil, Penjualan Hewan Kurban Diprediksi Menurun
Persempit Ruang ‘Pemain’, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Gerojok Elpiji Bersubsidi
OJK Kediri Kembali Gandeng Awak Media Demi Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Apresiasi Gerakan Pengusaha Sektor Pariwisata Jatim
Asosiasi Pelaku Usaha Pariwisata di Jatim Sepakat Stop Penggunaan Energi Bersubsidi
Libur Panjang Waisak, Daop 7 Layani 34.102 Penumpang Kereta Api

Berita Terkait

Rabu, 2 Oktober 2024 - 12:42 WIB

Kaesang dan Paslon Maidi-Bagus Panuntun Resmikan Kantor DPD PSI Kota Madiun

Senin, 30 September 2024 - 19:18 WIB

Maidi-Panuntun Blusukan, Fokus Program Peningkatan Kesejahteraan Lansia dan Disabilitas

Sabtu, 28 September 2024 - 19:33 WIB

Kampanye, Maidi Janji Renovasi Pasar Loak Njoyo, BP Serap Aspirasi Warga Klegen

Jumat, 27 September 2024 - 16:32 WIB

Pasangan Maidi-Bagus Panuntun Beri Motivasi Kesehatan untuk Lansia

Jumat, 27 September 2024 - 05:27 WIB

Maidi Sapa Lansia dan Disabilitas di Manisrejo: Program Khusus untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Rabu, 25 September 2024 - 09:45 WIB

Paslon BONUS Sambut Nomor Urut 3 dengan Semangat Persatuan

Selasa, 24 September 2024 - 08:58 WIB

Inda Raya Ungkap Makna di Balik Nomor Urut 1 Paslon DADI JUARA 

Selasa, 24 September 2024 - 00:08 WIB

Paslon Maidi-Bagus Panuntun Nomor Urut 2, Siap Lanjutkan Pembangunan Kota Madiun

Berita Terbaru

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, ungkapkan kekagumannya terhadap penataan Kota Madiun, Selasa malam (1/10/2024).

Madiun Raya

Kaesang Pangarep Puji Penataan Kota Madiun di Milad ke-10 PSI

Rabu, 2 Okt 2024 - 06:37 WIB